Selasa, 14 November 2017

tokoh idola



Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie yang biasa kita kenal dengan Bapak Habibie merupakan salah satu tokoh idola saya. Alasan saya menyukai bapak Habibie adalah beliau merupakan seseorang yang Kreativ dan Tulus, seseorang yang mengeyam pendidikan cukup lama di Jerman namun masih memiliki jiwa nasionalis yang tinggi. Beliau merupakan orang pertama yang membuat pesawat Indonesia. Langkah-langkah Pak Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Walaupun pada awalnya bapak sempat tidak mendapat dukungan namun bapak tidak menyerah akan apa yang  beliau tuju.
Selain apa yang telah bapak hasilkan untuk Indonesia yang membuat saya menyukai beliau adalah kisah bapak dengan ibu Ainun (istri pak Habibie). Mereka merupakan pasangan yang sangat saya kagumi karena perjalanan kisah bapak dan ibu Ainun yang selalu bersama hingga maut yang memisahkan mereka. Kesetian ibu yang selalu mendampingi bapak dari belum menjadi apa apa hingga menjadi orang berjasa,dan kesetiaan bapak yang selalu menemani ibu dimasa kritis yang sangat membuat saya tersentuh. Saya melihat melalui berita betapa sedih dan kehilangannya bapak saat Ibu di kebumikan.
Carl Rogers (1902-1987) menyatakan terdapat tiga kondisi internal pribadi yang kreatif, yaitu :
a.  Keterbukaan terhadap pengalaman
b.  Kemampuan untuk menilai situasi sesuai patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
c.  Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep
Apabila seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang tersebut akan dapat berfungsi sepenuhnya dan menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif apabila kondisi lingkungan mendukung. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk berkreasi (Utami Munandar, 1999. dalam  Basuki, 2005,p.20).

Jika kita mengacu pada teori diatas tentu hal tersebut bisa kita kaitkan dengan bapak Habibie yang mampu menghasilkan suatu inovasi yang kreativ mengenai pesawat. Bapak Habibie juga merupakan pencipta teori perambatan retak (crack propagation) yang sampai sekarang masih digunakan dalam dunia akademis. Seringkali orang memilih suatu profesi karena prestis atau karena uang, namun jarang yang betul-betul menyukai secara tulus profesi yang ia pilih seperti bapak. Mencintai apa yang ia lakukan, dan melakukan apa yang ia cintai. Sebetulnya itu adalah kunci mengapa ia bisa jadi jenius.
Jadi setiap orang sejatinya adalah pintar, adalah cerdas, ketika ia bisa mencintai apa yang ia kerjakan. Karena sistem syarafnya akan mendukung penuh dan mengerahkan semua sumberdaya untuk sukses. Kita bisa se-jenius Pak Habibie, asal tahu menjalaninya dengan sukacita dan sepenuh hati. Tentu akan mendapati hambatan dan rintangan namun semua pasti akan menemukan penyelesaiannya asal kita tetap fokus dengan apa yang kita tuju.

Referensi :