1.
Pengertian Keberbakatan
Menurut Tedjasaputra, MS
(2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan
memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan khusus.
Menurut Widodo
Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan
diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia,
elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat
kecerdasan di berbagai bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata
anak seusianya.
Menurut Galton 2002,
kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari
kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat,
dan unjuk kerja. Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi antara
kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang
tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Clark (1986),
keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa
sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan.
Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana
seseorang yang berbakat itu hidup.
Dilihat dari sudut
pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi
di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang
akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan
kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu
mencapai keunggulan akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat
tinggi dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik,
kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksidengan
lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara
konsisten.
2. Hubungan
antara Keberbakatan Dengan Kreativitas
Konsep kreativitas
keberbakatan merupakan integrasi antara konsep Renzulli tentang keberbakatan
dan konsep Clark tentang kreativitas yang bertumpu pada teori psikodinamis dari
Jung. Kedua pengertian tersebut mewujudkan konsep kreativitas keberbakatan.
Berbagai penelitian telah menunjukkan berbagai kriteria tentang kreativitas
maupun keberbakatan ,n amun seperti tadi dikatakan tidak ada satu kriteria
tunggal menunjjukkan konsep kreativitas maupun konsep kreativitas secara
lengkap. Apabila terjadi
optimalisasi , maka terwujudlah kretivitas keberbakatn, bagi renzulli
kreativitas inilah yang ,merupakan salah satu dimensi pada perkembangan manusia
yang berbakat yaitu: intelegency di atas rata rata, secara konsisten committet
pada tugas dan kreativitas itu sendiri (Renzulli 1985). Semiawan (2007)
berpendapat bahwa anak dila hirkan dengan bakat yang merupakan potensi
kemampuan yang berbeda beda dan yang terwujud karena interaksi yang dinamis
antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Berbagai kemampuan yang
teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak kita. Berfungsinya otak kita
adalah hasil interaksi dari faktor genetis dan adanya stimulasi lingkungan
Faktor kreativitas itu sendiri , selalu disebut sebagai faktor yang
penting dalam pengembangan potensi keberbakatan. Namun, Renzulli sendiri
menjelaskan bahwa kreativitas atau produksi kreatif juga secara definif tidak
tergantung pada psikometrik (tes IQ). Tetapi kreativitas adalah suatu kemampuan
berpikir yang orisinal, yang sangat fleksibel penuh dengan temuan baru dalam
melakukan pemecahan masalah. Begitu pula dengan kemandirian dan keingintahuan
dalam rangka melihat dan memecahkan berbagai masalah, kesemuanya akan berkaitan
dengan kreativitas. Karena itu kreativitas adalah suatu kemampuan yang
sangat unik, suatu kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah secara serentak/
simultan atau divergen, bertentangan dengan kemampuan berpikir konvensional,
yaitu secara sekuensial atau konvergen.
3. Ciri
ciri anak berbakat
- Memiliki tingkat inisiatif,
- Kemampuan di atas rata-rata
- Kreativitas tinggi
- Pengikatan diri atau tanggung
jawab terhadap tugas (task commitment)
- Kemauan untuk bekerja sendirian
dalam jangka waktu yang lama.
- Kemampuan melihat adanya
hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu situasi tertentu.
4. Kurikulum Berdiferensiasi
·
Pengertian
Kurikulum berdiferensiasi (differ-rentiation instruction) adalah
kurikulum pembelajaran yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak.
Walaupun model pengajaran ini memperhatikan atau berorientasi pada
perbedaan-perbedaan individual anak, namun tidak berarti pengajaran harus
berdasarkan prinsip satu orang guru dengan satu orang murid
·
Kegunaan
Kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai
kelompok belajar, termasuk kelompok berbakat. Melalui program khusus, berbakat
akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar dan produk
belajar. Mengacu pada peningkatan kehidupan mental anak
berbakat melalui program yang akan dapat menumbuhkan kreativitasnya serta mencakup
berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi.
·
Perbedaan dengan kurikulum umum
Kurikulum umum yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan
anak-anak pada umumnya, maka kurikulum berdiferensiasi merupakan jawaban
terhadap perbedaan-perbedan dalam minat dan kemampuan anak didik. Sehingga,
dengan kurikulum berdiferensiasi setiap anak memiliki peluang besar untuk terus
meningkatkan kemampuannya tanpa harus terikat oleh satu kurikulum umum yang
menyamaratakan kemampuan seluruh anak. Pada dasarnya kurikulum umum dan
kurikulum berdiferensiasi memiliki pengertian yang berbeda, dimana kurikulum
umum mencakup berbagai pengalaman belajar yang dirancang secara komprehensip
dalam kaitan dengan tujuan belajar tertentu melalui pengembangan kontennya
sesuai dengan kepentingan perkembangan populasi sasaran tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Semiawan,conny. 2010. Kreativitas
Keberbakatan. Jakarta : PT INDEKS.
https://mellyhandayanicyrus.wordpress.com/2015/05/16/kurikulum-berdifferensiasi-untuk-anak-berbakat/
Munandar, Utami.2009.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta :
Rineka Cipta.
Semiawan,
Conny R.2010.Kreativitas Keberbakatan : Mengapa, Apa, dan Bagaimana.Jakarta
: PT Indeks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar